Jumat, 05 April 2013

Agar anak menjadi cerdas dan pintar

Agar anak menjadi cerdas dan pintar secara maximal dimulai sejak dari dalam kandungan,selain itu anak membutuhkan bimbingan yang baik dari orang tua di rumah.



Berikut tips agar anak menjadi cerdas dan pintar 

Meningkatkan IQ Sejak Bayi Masih dalam Kandungan
Makan makanan sehat dan merangsang bayi yang belum lahir saat ia masih dalam kandungan dapat menciptakan koneksi di otak untuk meningkatkan kecerdasan dan konsentrasi.Makanan tinggi lemak omega-3 (nabati) dan turunannya (DHA) meningkatkan perkembangan otak bayi seperti ikan berlemak tuna, salmon dan ikan haring. Minyak ikan dan hati juga tinggi omega-3, sedangkan unggas dan kuning telur dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan DHA.Selain itu bermain musik yang menenangkan atau membacakan puisi untuk bayi saat ia masih dalam kandungan berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan bahasa bayi kelak.

Berikan Asi Eksklusif 1-6 Bulan
Bayi yang di beri ASI eksklusif 1-6 bulan mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat ASI satu bulan atau kurang.Makanan padat atau makanan pendamping ASI sebaiknya jangan diberikan sebelum bayi berumur 6 bulan,"Makanan padat bisa jadi rendah nutrisi baiknya dan tinggi kalori. Hal ini bisa menyebabkan obesitas pada bayi, alergi atau eksim, dan itu terkait dengan diabetes," terang Dr Deb Lonzer, seorang dokter anak dari Cleveland Clinic, Ohio, Amerika Serikat.

Cukupi Gizi Anak
kandungan asam lemak omega-3 – DHA and EPA – yang tinggi pada ikan sangat bagus bagi perkembangan dan pertumbuhan fungsi otak,Anak-anak juga dapat memperoleh sumber nutrisi dan zat antioksidan bagi sel-sel otak mereka dengan banyak mengkonsumsi aneka sayuran berwarna. Wortel, ubi jalar, labu, tomat, bayam.Selain dapat memberikan rasa kenyang, susu dan yogurt merupakan bahan makanan yang sangat penting bagi tumbuh kembang otak anak-anak. Kandungan protein dan vitamin B yang tinggi yang terdapat di dalam susu dan yogurt akan sangat membantu dalam proses pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim.

Kenalkan Anak Pada Musik 
Pada Musik, IQ, EQ, SQ dapat diibaratkan seperti beat, irama, dan melodi anak terbiasa didengarkan musik biasanya kecerdasan emosional dan intelegensinya lebih berkembang dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik.Sedangkan Usia yang cocok bagi anak berlatih musik, yaitu usia 3 atau 4 sampai 6 tahun. Usia tersebut adalah masa yang paling tepat untuk mulai belajar musik, karena masa ini adalah masa terbaik pada perkembangan pendengaran.Selain itu, pada usia 8-9 tahun, otak kanan dan kiri akan terhubung dan akan mengalami penebalan pada penghubung otak kanan dan kiri. Untuk itu apabila diberikan pendidikan musik sebelum anak berusia 8 tahun, maka dapat meningkatkan kecerdasan. Hal ini banyak dibuktikan di negara-negara maju, sehingga musik dipakai sebagai kurikulum pelajaran wajib.

Biasakan Anak Sarapan 
Jangan sepelekan sarapan pagi, karena sangat penting agar bisa berenergi sepanjang hari. Berdasarkan penelitian juga diketahui, sarapan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat, di mana glukosa akan digunakan secara perlahan dalam tubuh dan akan membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.

Budayakan membaca
Membaca sangat baik untuk perkembangan otak anak. Membaca adalah cara untuk meningkatkan pembelajaran dan perkembangan kognitif pada anak-anak dari segala usia. Ajari anak-anak anda untuk membaca sedini mungkin dan dorong mereka agar senantiasa gemar membaca.

Menggali dan Menjaga Rasa Keingintahuan
Para ahli mengatakan bahwa orang tua yang mendorong dan menjaga anak-anak mereka untuk menggali hal-hal baru, mengajarkan mereka akan pelajaran yang berharga : bahwa mencari pengetahuan adalah sangat penting. Dukunglah hobi anak-anak anda selama itu positif, jangan bosan-bosan menjawab pertanyaan-pertanyaan anak yang mungkin remeh bagi anda, dan ajarkan keahlian-keahlian baru pada mereka. Hal tersebut dapat membantu perkembangan otak anak anda ke arah yang lebih intelektual.

 Menguatkan Kepercayaan Diri
Pada usia remaja, anak-anak dapat menjadi mangsa berpikir negatif yang dapat membatasi potensi mereka. Psikolog anak mendorong orang tua untuk menguatkan anak-anak mereka secara positif dengan dorongan dan keyakinan yang optimis. Partisipasi dalam olahraga tim dan kegiatan sosial lainnya juga membantu membangun kepercayaan diri anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar